Perbedaan Pupuk Urea dan ZA

         Menurut pengalaman penulis, dua jenis pupuk ini adalah pupuk yang paling sering digunakan para petani. Hampir disetiap proses pertanian para petani mempercayakan pupuk ini untuk menutrisi tanamannya, namun apa sih perbedaan dari dua pupuk ini?

         Pupuk Urea dan ZA adalah dua jenis pupuk yang di dalamnya sama-sama mengandung nitrogen (N). Pupuk Urea dan ZA sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas.

        Sebenarnya mudah kok untuk sekilas mengetahui perbedaannya, tinggal kita lihat di bagian luar kemasan  dari pupuk tersebut tertulis komposisi yang terkandung di dalamnya.

         Salah satu perbedaan yang jelas dari kedua jenis pupuk ini adalah pada persentase unsur nitrogen yang dikandung di dalamnya. Anda bisa melihat tulisan di kemasan bagian depan dari  kedua pupuk tersebut. Jika pupuk Urea mengandung 46% unsur nitrogen, maka pada pupuk ZA kandungan unsur nitrogen hanya mencapai 20,8% atau dibulatkan menjadi 21%. 

         Maksudnya adalah, nilai persentase ini menyatakan bahwa 100 kg pupuk Urea terdapat 46 kg unsur nitrogen, begitu pula pada 100 kg pupuk ZA terdapat 20,8 kg atau 21 kg unsur nitrogen di dalamnya.

         Perbedaan lain dari pupuk Urea dan ZA adalah ada tidaknya kandungan unsur makro lainnya. Pupuk Urea hanya terdiri dari unsur makro nitrogen, sedangkan pupuk ZA juga mengandung unsur makro lainnya seperti belerang atau sulfur (S).

         Umumnya, pupuk Urea berbentuk butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk kristal. Meskipun kedua jenis pupuk ini mudah larut dalam air, namun pupuk urea cenderung lebih higroskopis dibandingkan dengan pupuk ZA sehingga pupuk Urea lebih cepat menyerap air dari udara.

         Yang sangat perlu Anda perhatikan dalam pemilihan penggunaan kedua jenis pupuk ini adalah dengan menyesuaikan kondisi tanah. Pupuk ZA berpotensi dapat menurunkan pH tanah, sehingga pupuk ZA tidak disarankan untuk digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman (pH) rendah. Pupuk ZA juga tidak disarankan dicampur dengan pupuk yang mengandung kapur bebas seperti kalsium sianida dan kalsium amonium nitrat.

         Karakteristik dari varietas tanaman juga sangat penting untuk diperhatikan, misalnya penggunaan pupuk untuk tanaman tebu lebih disarankan menggunakan pupuk ZA dibandingkan pupuk Urea. Ini karena, pupuk ZA tidak memberikan efek penurunan kadar gula atau rendemen. Penggunaan pupuk ZA pada tanaman tebu diberikan untuk mencegah defisiensi belerang.

         Kesimpulan dari perbedaan tersebut, kedua pupuk ini bisa saling menggantikan dalam peranannya. Karena sama-sama mengandung unsur nitrogen, kedua jenis pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein hasil panen. Hanya saja, kandungan sulfur dari pupuk ZA akan berperan juga dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari gangguan hama parasit, penyakit dan kekeringan.

         Dan perlu diketahui juga bahwa, karena pelepasan nutrisinya yang lambat pupuk ZA lebih cocok untuk dijadikan pupuk dasar dibandingkan dengan pupuk Urea.

Sekian dari penulis, jika mungkin ada informasi kritik serta saran bisa dibahas di kolom komentar. Terima kasih.

Perbedaan Pupuk Urea dan ZA

Perbedaan Pupuk Urea dan ZA

         Menurut pengalaman penulis, dua jenis pupuk ini adalah pupuk yang paling sering digunakan para petani. Hampir disetiap proses pertanian para petani mempercayakan pupuk ini untuk menutrisi tanamannya, namun apa sih perbedaan dari dua pupuk ini?

         Pupuk Urea dan ZA adalah dua jenis pupuk yang di dalamnya sama-sama mengandung nitrogen (N). Pupuk Urea dan ZA sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas.

        Sebenarnya mudah kok untuk sekilas mengetahui perbedaannya, tinggal kita lihat di bagian luar kemasan  dari pupuk tersebut tertulis komposisi yang terkandung di dalamnya.

         Salah satu perbedaan yang jelas dari kedua jenis pupuk ini adalah pada persentase unsur nitrogen yang dikandung di dalamnya. Anda bisa melihat tulisan di kemasan bagian depan dari  kedua pupuk tersebut. Jika pupuk Urea mengandung 46% unsur nitrogen, maka pada pupuk ZA kandungan unsur nitrogen hanya mencapai 20,8% atau dibulatkan menjadi 21%. 

         Maksudnya adalah, nilai persentase ini menyatakan bahwa 100 kg pupuk Urea terdapat 46 kg unsur nitrogen, begitu pula pada 100 kg pupuk ZA terdapat 20,8 kg atau 21 kg unsur nitrogen di dalamnya.

         Perbedaan lain dari pupuk Urea dan ZA adalah ada tidaknya kandungan unsur makro lainnya. Pupuk Urea hanya terdiri dari unsur makro nitrogen, sedangkan pupuk ZA juga mengandung unsur makro lainnya seperti belerang atau sulfur (S).

         Umumnya, pupuk Urea berbentuk butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk kristal. Meskipun kedua jenis pupuk ini mudah larut dalam air, namun pupuk urea cenderung lebih higroskopis dibandingkan dengan pupuk ZA sehingga pupuk Urea lebih cepat menyerap air dari udara.

         Yang sangat perlu Anda perhatikan dalam pemilihan penggunaan kedua jenis pupuk ini adalah dengan menyesuaikan kondisi tanah. Pupuk ZA berpotensi dapat menurunkan pH tanah, sehingga pupuk ZA tidak disarankan untuk digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman (pH) rendah. Pupuk ZA juga tidak disarankan dicampur dengan pupuk yang mengandung kapur bebas seperti kalsium sianida dan kalsium amonium nitrat.

         Karakteristik dari varietas tanaman juga sangat penting untuk diperhatikan, misalnya penggunaan pupuk untuk tanaman tebu lebih disarankan menggunakan pupuk ZA dibandingkan pupuk Urea. Ini karena, pupuk ZA tidak memberikan efek penurunan kadar gula atau rendemen. Penggunaan pupuk ZA pada tanaman tebu diberikan untuk mencegah defisiensi belerang.

         Kesimpulan dari perbedaan tersebut, kedua pupuk ini bisa saling menggantikan dalam peranannya. Karena sama-sama mengandung unsur nitrogen, kedua jenis pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein hasil panen. Hanya saja, kandungan sulfur dari pupuk ZA akan berperan juga dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari gangguan hama parasit, penyakit dan kekeringan.

         Dan perlu diketahui juga bahwa, karena pelepasan nutrisinya yang lambat pupuk ZA lebih cocok untuk dijadikan pupuk dasar dibandingkan dengan pupuk Urea.

Sekian dari penulis, jika mungkin ada informasi kritik serta saran bisa dibahas di kolom komentar. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar